Rabu, 21 Maret 2012

Bagaimana Imam Bukhari mengetahui sanad bersambung hingga sampai pada Rasulullah saw??


Dalam ilmu mustholah hadits ada sebuah istilah yang kita kenal dengan SANAD.Sanad ini mempunyai peran yang sangat penting dalam mempengaruhi kualitas sebuah hadits.Yang dimana sebuah hadits akan manjadi bisa diterima sbagai hujjah jika kualitas sanadnya baik dan begitu pula sebaliknya,sebuah hadits akan menjadi tertolak sebagai hujjah jika kualitas sanadnya buruk.
Sanad menurut bahasa artinya al mu'tamad (yang bergantung padanya sesuatu),diebut demikian karna hadits sangat bergantung dengan adanya sanad.Sedangkan menurut istilah sanad dapat diartikan silsilah para perawi yang bersambung hingga ke matan (isi) hadits.

Sanad dengan kualitas baik dilihat dari orang yang meriwayatkan hadits (perawi) yang mempunyai akhlaq yang baik,jujur,kuat hafalan,serta bersambungnya sanad tersebut ke baginda Rasulullah saw.Dan sebaliknya sebuah sanad berkualitas buruk jika tidak memenuhi syarat2 di atas.
Saking pentingnya masalah sanad ini sampai-sampai para ulama hadits menjadikan sanad adalah bagian atau ciri-ciri yang dimiliki umat islam.
Abdullah bin mubarak berkata:"sanad adalah bagian dari agama ini,kalaulah tanpa sanad niscaya setiap orang akan berkata semaunya sendiri"

Abu Hatim ar Razi berkata:"belum pernah ada satu umatpun dari umat2(para nabi) sejak diciptakannya nabi Adam as yang menjaga atsar nabi merekadan nasab2 pendahulu mereka kecuali seperti yang dilakukan umat ini (umat nabi Muhammad)".
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga berkomentar tentang sanad dengan berkata:"sanad itu adalah ciri-ciri dari umat ini"
Jadi,melihat pentingnya sebuah sanad dalam periwayatan hadits maka tak heran jika para ulama hadits terdahulu sangat berhati-hati dalam menerima suatu hadits.Sebelum menerima sebuah hadits mereka terlebih dahulu akan meneliti satu persatu perawi yang menyampaikan hadits,apakah hadits tersebut berasal dari Rasulullah atau bukan.

BAGAIMANA CARANYA IMAM BUKHARI MENGETAHUI BAHWA SANAD BERSAMBUNG HINGGA RASULULLAH??

Pertanyaan ini senantiasa menggelayuti pikiranku selama berminggu-minggu.Dimulai ketika itu ayahku bertanya tentang hal itu saat kami makan malam berdua di warung.Aku tidak bisa menjawab pertanyaan ini dengan sempurna karena aku tidak punya ilmunya.Lalu akau berjanji dalam hatiku untuk menanyakan hal ini kepada ustadku DR.Daud Rasyid jika ada kesempatan.
Sehingga kesempatan itu datang lalu segera aku tanyakan kepada beliau tentang soal di atas.Lalu dari jawaban beliau dapat disimpulkan bahwa Imam Bukhari mendengar/mendapatkan sebuah hadits dari guru2nya,yang di mana guru2 beliau adalah "pentolan-pentolan" dalam ilmu hadits.Ketika guru tersebut membacakan sebuah hadits kepada Imam Bukhari maka tak lupa syekh tsb membacakan siapa saja perawi hadits tersebut hingga sampai pada syekh itu.Untuk kemudian Imam Bukhari akan meneliti para perawi yang disebutkan tadi dalam kitab2 hadits yang ada.Karena penulisan hadits sudah ada sejak masa sahabat radhiyallahu 'anhum.
Imam Bukhari adalah orang yang paling selektif dalam menerima hadits.Beliau tidak pernah menuliskan sebuah hadits dalam kitab shahihnya kecuali setelah mengerjakan shalat sunah dua rakaa'at.Jadi tak heran bahwa kitab beliau yang sangat terkenal yaitu SHAHIH BUKHARI menjadi kitab hadis nomor satu di kalangan ahlussunnah dan para ulama sepakat bahwa tidak ada kitab PALING SHAHIH di dunia ini setelah Alquran selain SHAHIH BUKHARI.wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar